World
Dua mayat alien dipamerkan di hadapan kongres Meksiko
Dua mayat alien dipamerkan di hadapan kongres Meksiko, belum lama ini. Namun,
menurut para ilmuwan--yang mengecam klaim tersebut--mayat tersebut bukanlah
alien. Kongres Meksiko menggelar sidang tentang fenomena udara tak dikenal
(unidentified aerial phenomena/UAP), sebuah istilah yang sekarang digunakan
untuk menggambarkan UFO.
UAP juga telah menjadi subyek dengar pendapat kongres
di Amerika Serikat selama dua tahun terakhir. Selama presentasi, tim yang
terdiri dari jurnalis Meksiko Jaime Maussan dan dokter medis militer José de
Jesús Zalce BenÃtez menampilkan dua mayat alien. Masing-masing mayat alien
tingginya tidak lebih dari 3,3 kaki (1 meter), tampak kurus dengan kulit
keabu-abuan, dan kepala besar. Mereka diletakkan di kotak seperti peti mati.
Mereka mengklaim tes DNA mengungkapkan bahwa sisa-sisa makhluk berjari tiga ini
bukanlah manusia dan perutnya menyimpan telur yang dapat digunakan untuk
reproduksi.
Maussan dan BenÃtez juga mengatakan bahwa jenazah tersebut berasal
dari Peru dan penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa alien berasal dari 1.000
tahun yang lalu. Mengutip Live Science, Senin (18/9/2023), mayat alien yang sama
menjadi berita utama pada tahun 2017 dan 2018. Pada saat itu, para ilmuwan
mengecam mayat tersebut karena merupakan bagian tubuh manusia yang dimanipulasi.
Maussan mengatakan kepada Live Science bahwa sejak saat itu, lebih banyak tes
menunjukkan bahwa mayat itu bukan manusia.
Dia juga menekankan bahwa dia tidak
mengatakan bahwa benda-benda tersebut adalah alien--hanya saja mereka bukan
manusia. “Izinkan saya memberi tahu Anda bahwa semua ini benar-benar omong
kosong,” kata Rafael Bojalil-Parra, direktur penguatan penelitian di
Metropolitan Autonomous University (UAD) di Mexico City, mengatakan kepada Live
Science melalui email. Ada pemberitaan di beberapa media bahwa tes terhadap
mayat dilakukan di UAD. Namun Bojalil-Parra mengatakan tidak ada tes DNA yang
dilakukan di universitas tersebut, dan meskipun tes karbon-14 dilakukan pada
2017, sebuah perjanjian komersial mencegah universitas tersebut untuk
mengungkapkan hasilnya. Menariknya, jika mayat tersebut adalah alien, maka
penanggalan karbon-14 tidak akan ada gunanya. “Penanggalan radiokarbon
didasarkan pada atom Karbon 14 yang tercipta ketika radiasi matahari menghantam
atmosfer bagian atas bumi,” ucap David Anderson, asisten profesor antropologi
yang telah banyak menulis tentang pseudoarkeologi di Radford University di
Virginia, mengatakan kepada Live Science. “Untuk mengetahui tanggal radiokarbon
makhluk luar angkasa, kita harus mengetahui berapa tingkat produksi 14-C di
planet asal mereka, bukan di planet kita,” Anderson memungkaskan.
Via
World
Posting Komentar