Ariel Sharon !!! 8 Tahun Koma sampai Akhir Hayat
Ariel Sharon, atau yang sesungguhnya bernama Ariel Scheinerman, lahir pada tanggal 26 Februari 1928, berasal dari keluarga imigran Yahudi asal Rusia. Kehidupan dan perjalanan hidupnya adalah kisah yang penuh warna, terpenuhi dengan momen-momen yang menggugah hati, baik dalam aspek positif maupun negatif.
Kisah tragisnya, terutama menjelang akhir hayatnya, menggambarkan betapa takdir kadang-kadang bisa sangat kejam. Ariel Sharon tampaknya telah menerima panggilan takdirnya yang menyakitkan secara perlahan, terbaring di ranjang perawatan rumah sakit selama delapan tahun dalam keadaan koma yang mendalam, tanpa kesadaran.
Semua dimulai ketika Ariel Sharon mengalami serangan penyakit stroke yang menghantam seluruh organ tubuhnya pada tahun 2005. Meskipun ajal belum tiba, tubuhnya mulai membusuk dan melemah, sementara dia terjebak dalam keadaan koma yang tak berdaya. Matanya terus terbuka, tetapi tubuhnya tidak mampu merespons.
Selama delapan tahun yang panjang itu, Ariel Sharon bergantung pada peralatan bantu pernapasan, sementara biaya pengobatan yang luar biasa tinggi menumpuk. Dilaporkan bahwa ia menghabiskan sekitar Rp4,25 triliun atau 440 juta dolar AS untuk pengobatan, menurut data dari Komite Keuangan Knesset (Parlemen Israel). Banyak yang berpendapat bahwa ini adalah hukuman tak terduga yang seharusnya diterima Sharon karena peran kontroversialnya dalam konflik Israel-Palestina.
Sebelum terperangkap dalam koma yang tak berujung, Ariel Sharon memiliki sejarah panjang dalam dunia militer Israel. Motivasi utamanya adalah untuk mengukuhkan kedaulatan Yahudi di tanah Palestina. Dia memutuskan untuk memulai karir militernya sejak usia muda, dan pada usia 17 tahun, ia bergabung dengan kelompok militer Haganah, yang terkenal karena sering melakukan tindakan teror terhadap rakyat Palestina.
Kemampuannya dalam mengendalikan senjata membawanya ke puncak kepemimpinan, di mana ia diangkat sebagai pemimpin pasukan infanteri Israel ketika usianya baru mencapai 20 tahun. Ariel Sharon terlibat dalam sejumlah pembantaian yang kontroversial, terutama terhadap warga Palestina. Salah satu contohnya adalah dalam Operasi Qibya pada tahun 1953, di mana ia, bersama dengan unit Komando 101, terlibat dalam pembantaian terhadap 96 warga Palestina, merampok toko-toko, dan menghancurkan rumah-rumah.
Kisah hidup Ariel Sharon adalah perpaduan yang rumit antara kebijaksanaan militer, kontroversi politik, dan tragedi pribadi yang meruntuhkan dirinya pada akhirnya. Ia adalah salah satu tokoh yang akan dikenang dalam sejarah Israel dengan semua kompleksitas dan kontroversinya.
Posting Komentar